PESAWARAN (sundalanews.com) – Majelis Jam’iyah Ahlit Thoriqoh menyesalkan kehadiran Aries Sandi Darma Putra di dalam pengajian peringatan Maulid Nabi Muhammad serta Haul Syeikh Abdul Qodir Jailani.
Kegiatan tersebut dilaksanakan di Pesantren Mambaul Ulum, Desa Margodadi, Kecamatan Waylima, Kabupaten Pesawaran, Senin (14/10/2024) pagi sekira pukul 09.00 WIB.
Ketua PCNU Kabupaten Pesawaran KH. Ulinuha turut menyesalkan kehadiran Aries Sandi dalam pengajian yang semula tidak melibatkan unsur politik di dalamnya, termasuk tidak mengundang pasangan calon peserta Pilkada Pesawaran 2024.
“Setelah saya tanya panitia memang tidak ada undangan untuk menghadirkan pasangan calon, karena sesuai dengan rapat persiapan panitia memang disepakati untuk tidak melibatkan unsur politik, apalagi sekarang situasinya sedang Pilkada,” katanya saat dihubungi melalui saluran telepon.
Diketahui, Aries Sandi sempat berpidato memaparkan visi misi dalam pencalonan Pilkada 2024. Dia pun menjanjikan akan memberi layanan BPJS gratis untuk kepala keluarga yang berusia 80 tahun. Selain itu, dia meminta doa para ulama dan jemaah yang hadir agar dia terpilih sebagai Bupati Pesawaran.
Video rekaman yang berisi pidato Aries Sandi juga tersebar di jejaring media sosial WhatsApp. Bahkan dalam video berdurasi lima menit empat puluh detik itu, tampak Aries Sandi berjanji, jika terpilih dia akan memberikan sejumlah bantuan seperti BPJS gratis dan memberikan bantuan untuk pondok pesantren.
“Bapak ibu bisa menilai, siapa yang terbaik yang bisa jadi khalifah dan umaro untuk Kabupaten Pesawaran, saat saya memimpin pada tahun 2015 ada sekitar 68 pondok pesantren yang telah saya bantu sebesar Rp10 juta, sampe sekarang tidak ada penambahan, nanti jika saya terpilih akan saya tambah jadi lima belas juta,” kata Aries Sandi.
Meski tak diundang, Aries Sandi sempat berpidato dan menjanjikan kepada 4000 kepala keluarga yang berusia 80 tahun di sebelas kecamatan di Pesawaran.
Sementara, Kepala Desa Margodadi, Aminudin mengatakan kehadiran Aries Sandi di lokasi pengajian memang tidak diundang oleh panitia.
“Tidak diundang, karena memang dalam rapat disepakati untuk tidak melibatkan unsur politik dan tidak melibatkan calon dari pihak manapun dalam pengajian ini, murni acara keagamaan,” kata Aminudin.
Aminudin menyebut, sambutan Aries Sandi tidak ada dalam rundown kegiatan. Namun, dia memberikan sambutan menjelang penutupan acara.
“Dalam susunan acara tidak ada sambutan Aries Sandi, yang ada hanya sambutan ketua panitia dan perwakilan pemerintah (kecamatan), tapi pas acara sudah mau ditutup dengan doa, dia minta waktu sebentar, ternyata dia menyampaikan visi misi,” katanya.
Aminudin mengungkap, kehadiran Aries Sandi justru berpotensi membuat perpecahan di masyarakat, hal itu terbukti terjadinya perbedaan pendapat di antara jemaah yang hadir.
“Nah ini kan, memecah belah masyarakat sini akhirnya, karena menimbulkan pro dan kontra di masyarakat. Hal inilah yang kita hindari, maka kami tidak melibatkan unsur politik,” ungkapnya.
Sementara itu, salah satu panitia Maulid Nabi Muhammad dan Haul Syeik Abdul Qodir Jailani mengatakan, atas kejadian tersebut tanpa sepengetahuan yang benar-benar diluar dugaan semua panitia.
“Masa dia datang mau kami usir. Ya sebenarnya kalau ingin datang untuk pengajian ya monggo-monggo saja,” kata dia.
“Karena kami dari awal juga sudah sepakat dan komitmen untuk tidak mau dalam kegiatan tersebut ada unsur-unsur kampanye. Nah ini malah tiba-tiba datang sedangkan sejak awal kami sepakat untuk tidak mau adanya unsur-unsur politik dalam kegiatan ini,” pungkasnya.
Saat dikonfirmasi wartawan melalui nomor +6281179xxxx Aries Sandi tidak merespon, begitu juga saat dihubungi melalui pesan WhatsApp tidak menjawab.