Tanggamus (sundalanews.com) – Forum Honorer R2 dan R3 Tanggamus, dibuat meradang bukan kepalang usai melihat video kunjungan kerja anggota Komisi III DPRD setempat ke BKPSDM Lampung, yang disebar di aplikasi media sosial Tik Tok, hari ini, Kamis (15/5/2025).
Video berdurasi empat menit tiga puluh detik itu berhasil membuat pegawai honorer di lingkungan Pemkab Tanggamus, menjadi berang, gusar, dan geram.
Budi mengaku kesal atas topik pembahasan dalam kunjungan kerja anggota Komisi III. Terlebih, sambutan dari salah satu anggota Komisi III DPRD Tanggamus, Irsi Jaya, sebagaimana didalam video yang menurutnya terlalu mendiskreditkan pegawai honorer.
Ia mengatakan, tidak senang dan mengancam bakal mendatangi gedung DPRD, bersama ribuan pegawai honorer untuk menuntut klarifikasi dan permohonan maaf dari anggota Komisi III.
“Sebanyak 4.300 anggota Forum Honorer Tanggamus, siap datang ke gedung DPRD. Kami menuntut Komisi III memberikan klarifikasi dan permohonan maaf. Karena perkataan mereka sudah sangat menyinggung perasaan kaum buruh honorer,” kata Budi.
Menurut Budi, tidak semestinya Komisi III mempersoalkan masalah kedisiplinan kerja tenaga honorer dan ASN, sampai-sampai harus berkonsultasi ke BKPSDM Lampung.
Dia menganggap, hal itu seperti upaya untuk memojokkan pegawai honorer. Padahal, saat ini mereka sedang berusaha keras dan berjuang agar bisa diangkat PPPK.
“Alangkah sayangnya, Anggota Komisi III DPRD mengadakan kunjungan ke BKPSDM Lampung, hanya untuk menanyakan soal pengawasan dan penanganan terkait kedisiplinan tenaga honorer dan ASN. Apalagi sampai menyebut masalah gaji. Kenapa jadi mereka yang terbebani?,” sesalnya.
Budi meminta agar anggota Komisi III DPRD Tanggamus, dapat segera memberikan klarifikasi atas kunjungan mereka ke BKPSDM Lampung.
Selain itu, dirinya juga menuntut agar anggota Komisi III DPRD, Irsi Jaya, dapat meminta maaf atas perkataan yang telah ia ucapkan dalam video yang sudah terlanjur viral tersebut.
“Tidak perlu DPRD permasalahkan tentang kedisiplinan honorer. Seolah-olah honorer makan gaji buta. Kalau memang mau menjalankan fungsi pengawasan, masih banyak problem lainnya. Kami minta secepatnya agar DPRD mengklarifikasi dan juga kami tunggu permohonan maafnya,” timpal Budi.
Sementara itu, anggota Komisi III DPRD Tanggamus, Irsi Jaya, mengklarifikasi soal beredarnya video yang menguras emosi tenaga honorer setempat.
Ia menjelaskan, kunjungan kerja komisi III ke BKPSDM Lampung, yang digelar pada hari yang sama dengan video tersebut diunggah, tidak bermaksud untuk menyudutkan kaum honorer Tanggamus.
Menurutnya, tujuan diadakannya kunjungan kerja tersebut supaya Komisi III, dapat lebih baik dalam menjalankan fungsinya dalam peran pengawasan.
“Kami ke BKPSDM Lampung, kunjungan kerja. Untuk belajar kepada mereka terkait pengawasan kinerja pegawai ASN dan honorer. Supaya kinerja pegawai Pemkab Tanggamus, dapat lebih baik kedepan,” kata Irsi.
Diterangkan Irsi, dalam kunjungan kerja itu, anggota komisi III meminta pembelajaran dari BKPSDM Lampung, mengenai tata cara menangani pegawai ASN dan honorer yang malas ngantor.
Disana, lanjutnya, pihaknya banyak mendapat masukan terkait penanganan dalam mengatasi persoalan tersebut.
“Selama ini kan banyak tuh, namanya tercatat sebagai pegawai honorer tapi jarang masuk kantor. Maka, kami bertanya kepada BKPSDM, bagaimana tindakan yang harus dilakukan dalam penanganannya,” ujarnya.
“Jadi, tidak ada kalau kami mau menghapus honorer, ataupun memojokkan dan sebagainya kepada honorer. Kami hanya ingin agar pegawai pemkab lebih disiplin,” tambahnya.
Irsi menegaskan, DPRD Tanggamus, berkomitmen untuk mendukung penuh Pemkab Tanggamus, dalam upaya memperbaiki kedisiplinan pegawai.
Baca Juga Polres Tanggamus Bagikan Bantuan Sosial NCS Polri ke Santri dan Masyarakat di Kota Agung Timur.
Dia bilang, hal itu selaras dengan visi Bupati Tanggamus, Moh. Saleh Asnawi, yaitu Budaya Kerja Jalan Lurus.
“Pada intinya, DPRD satu komitmen dengan pemkab, untuk memperbaiki segala aspek termasuk mendisiplinkan ASN. Gaji yang dikeluarkan oleh pemkab, harus tepat sasaran,” katanya.
Irsi mengatakan, bakal terus mendukung perjuangan para honorer. Menurutnya, justru kegiatan yang dilakukan pihaknya kali ini merupakan bentuk nyata dukungan kepada tenaga honorer.
“Coba bayangkan, ada oknum mendaftar jadi tenaga honorer tapi tidak disiplin. Sudah nerima gaji tapi tidak masuk kerja. Kan, gak bagus. Kasian sama pegawai yang sudah capek-capek dan betul-betul rajin aktif bekerja,”
“Dan, justru kunjungan kerja kami ini untuk membela para pegawai honorer yang rajin itu. Supaya mereka dapat rasa keadilan,” pungkasnya.