Bandar Lampung (sundalanews.com) – Staf Ahli Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan (Ekubang) Provinsi Lampung, Zainal Abidin, mengikuti Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah secara daring, di Ruang Command Center Lt. II Dinas Kominfotik Provinsi Lampung, Senin (23/12/24).
Dalam rakor tersebut, Plh. Menteri Dalam Negeri Bima Arya menyampaikan enam upaya konkret yang dapat dilakukan pemerintah daerah dalam penanganan inflasi daerah.
Diantaranya yaitu melaksanakan pasar murah, melaksanakan sidak ke pasar dan distributor agar tidak menahan barang, kerjasama dengan daerah penghasil komoditi untuk kelancaran pasokan, gerakan menanam, merealisasikan BTT, dan dukungan transportasi dari APBD.
Selain itu, Plh. Mendagri juga meminta seluruh daerah agar mengantisipasi naiknya permintaan dan kenaikan harga telur ayam ras dengan mencermati jalur distribusi untuk menekan harga.
Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengungkapkan bahwa inflasi tahun kalender november 2024 sebesar 1,12% masih berada dibawah target inflasi 2024. Secara historis, di bulan desember cenderung terjadi inflasi sehingga berpotensi mendorong peningkatan inflasi kumulatif pada desember 2024.
Plt. Kepala BPS selanjutnya menyampaikan, kelompok pengeluaran yang memberikan andil inflasi tahun kalender November 2024 terbesar adalah kelompok Perawatan Pribadi & Jasa Lainnya (0,42%), kelompok Penyediaan Makanan & Minuman / Restoran (0,23%), dan kelompok Makanan, Minuman & Tembakau (0,16%). Sementara itu, kelompok Transportasi memberikan andil deflasi terdalam sebesar -0,04%.
Menurut kelompok komponen, andil inflasi tahun kalender November 2024 terbesar adalah komponen Inti yang menyumbang andil sebesar 1,33% dan disusul Harga Diatur Pemerintah 0,10%. Sementara itu, komponen Bergejolak memberi andil deflasi sebesar -0,31%.
Adapun komoditas dengan andil inflasi tertinggi dan muncul sebagai penyumbang inflasi bulanan yaitu Emas Perhiasan, Sigaret Kretek Mesin, Kopi Bubuk, Beras, dan Minyak Goreng. Sementara itu, Cabai Merah, Cabai Rawit, Telur Ayam Ras, dan Angkutan Udara menjadi komoditas dengan andil defiasi tertinggi.
(Dinas Kominfotik Provinsi Lampung)