sundalanews.com Suara Nasional Dari Lampung
PESISIR BARAT (SUNNEWS TV) – HASIL BUMI YANG MELIMPAH, TIDAK MENJAMIN PETANI BISA MENGGAPAI KESEJAHTERAAN, SALAH SATUNYA DI WILAYAH TERISOLIR YANG ADA DI PESISIR BARAT. PETANI DISANA HARUS RELA MEMOTONG SEBAGIAN HASIL PENJUALAN HANYA UNTUK MEMBAYAR ONGKOS OJEK YANG TINGGI.
TAK HANYA MENGHAMBAT MOBILITAS WARGA, JALAN YANG TAK KUNJUNG DIBENAHI DI 4 PEKON TERISOLIR DI KECAMATAN BENGKUNAT KABUPATEN PESISIR BARAT, MENYEBABKAN BERBAGAI ASPEK KEHIDUPAN MASYARAKAT MENJADI SULIT.
SALAH SATUNYA ADALAH PENGANGKUTAN HASIL BUMI YANG BIAYANYA TERGOLONG SANGAT TINGGI, BAHKAN ONGKOS UNTUK MEMBAYAR OJEKNYA BISA SEHARGA SETENGAH DARI HASIL PENJUALAN.
WARGA YANG SEBAGIAN BESAR BERPROFESI SEBAGAI PETANI HARUS TEGUH MENERIMA KENYATAAN ITU, KARENA TIDAK ADA PENGHASILAN LAIN KECUALI MENGANDALKAN HASIL BUMI UNTUK MENCARI NAFKAH.
SALAH SATU PETANI BERNAMA NYOMAN MENGATAKAN, HASIL PENJUALAN BUAH KELAPA DARI KEBUNNYA HANYA DIJUAL SEBESAR Rp.7.000 PER KILO, DAN HARUS MEMBAYAR ONGKOS OJEK SEBESAR Rp.3.000 JIKA DIJUAL KE KOTA.
JADI HANYA SEKITAR RP.4.000 SAJA UANG YANG DITERIMANYA, BEGITU PULA DENGAN HASIL PANEN LAINNYA SEPERTI LADA, KOPI, COKLAT, PISANG, DAN SEBAGAINYA.
BERBANDING TERBALIK DENGAN HARGA KEBUTUHAN POKOK, HARGA KEBUTUHAN POKOK MALAH LEBIH TINGGI DIBANDING DI TEMPAT LAIN, SEPERTI HALNYA GAS 3 KILOGRAM YANG BIASANYA HANYA DIJUAL DENGAN NILAI 25.000 RUPIAH, DI TEMPAT ITU SAAT HUJAN MELANDA HARGANYA DAPAT MENCAPAI 75.000 RUPIAH LEBIH.
BEGITU PULA DENGAN KEBUTUHAN LAIN YANG DAPAT MELONJAK HINGGA 3 KALI LIPAT DARI HARGA BIASANYA. HAL INI TENTU SANGAT MEMPRIHATINKAN, DIMANA PENGHASILAN MASYARAKAT YANG TIDAK SEBERAPA, HARUS DIHABISKAN UNTUK MEMBELI KEBUTUHAN YANG HARGANYA DILUAR NALAR.
SALAH SATU PENGEPUL YANG ADA DI KOTA, RIO IRAWAN MENGATAKAN, UNTUK HASIL BUMI YANG DIHASILKAN WARGA DARI WILAYAH ITU SEBENARNYA SANGAT MELIMPAH, NAMUN KARENA TERKENDALI OLEH JALUR TRANSPORTASI YANG TIDAK MEMADAI, MAKA PENGHASILAN MASYARAKAT TIDAK BISA MAKSIMAL. SEHINGGA MENYEBABKAN KESEJAHTERAAN SULIT DIDAPAT.
IA MENAMBAHKAN, BAHWA HARAPAN MASYARAKAT DISANA SEBENARNYA TIDAK BANYAK, MEREKA HANYA INGIN DIBUATKAN FASILITAS YANG LAYAK UNTUK MEMUDAHKAN KEGIATAN SEHARI-HARI, AGAR MASA DEPAN UNTUK KETURUNAN MEREKA BISA LEBIH BAIK.
