Bandar Lampung ( sundalanews.com) – Pemerintah Kota Bandar Lampung bersama Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Mesuji Sekampung, resmi melakukan pembuatan seribu lubang biopori, Rabu, 13 November 2024.
Seribu lubang biopori akan tersebar di 20 kecamatan se-Bandar Lampung, merupakan gerakan untuk mengurangi genangan air dipermukaan tanah atau bahkan untuk mencegah terjadinya banjir.
“Banjir merupakan tantangan tidak mudah dan tidak murah untuk diatasi. Langkah pembuatan lubang biopori diharapkan mengurangi genangan saat musim hujan,” ujar Pjs Wali Kota Bandar Lampung, Budhi Darmawan.
Gerakan diikuti masyarakat, kata dia, sangat didukung para pengusaha di Bandar Lampung. Bahkan, lanjutnya, BBWS menyediakan 40 set alat pembuatan biopori, dengan alokasi minimal satu hingga dua set per kecamatan.
“Bergantung pada tingkat kerawanan banjir di wilayah tersebut. Diharapkan alat ini dapat meningkatkan kapasitas resapan air,” kata Kepala Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Provinsi Lampung itu.
Dengan adanya gerakan awal yang dimulai dengan seribu biopori ini, ia berharap tahun depan jumlahnya bisa ditingkatkan lebih dari 10 ribu lubang biopori. “Kami berharap gerakan ini terus mendapat dukungan masyarakat,” katanya.
Sementara itu, Kepala BBWS Mesuji Sekampung Lampung, Roy Panagom Pardede menjelaskan pembuatan biopori cukup menggunakan alat bor manual untuk melubangi tanah, lalu dipasangan paralon yang sudah diberikan lubang.
“Kami memberikan bor mekanik dan mesin bor untuk melubangi paralon. Total satu set kurang lebih Rp2 jutan. Kita berikan hari ini 20 lokasi yang tersebar di 20 kecamatan di Kota Bandar Lampung,” ujarnya.
Roy menilai biopori cukup idel untuk mengurangi genangan jika dilakukan secara massal seperti di perkantoran, lapangan terbuka, dan taman.
“Tanah di Bandar Lampung sering kali berlapis aspal, sehingga air sulit meresap. Dengan lubang biopori, diharapkan masalah ini bisa diatasi dan genangan air berkurang,” tuturnya. (ES)