Pesawaran (sundalanews.com) – Kesehatan di lingkungan sekolah khususnya di Sekolah Dasar (SD) sangatlah penting, karena siswa/siswi SD masih rentan dengan kedisiplinan terkait kesehatan.
Hal tersebut yang menyulut semangat Husen Arifin Kepala UPTD SDN 17 Gedong Tataan untuk membuat kantin sehat yang bertujuan agar makanan yang dikonsumsi siswa terjamin kebersihannya.
Mulai tahun ajaran baru 2024/2025 UPTD SD Negeri 17 Gedong Tataan mengadakan program sekolah sehat. Salah satunya adalah sehat gizi. Sehat gizi yang dilakukan di UPTD SD Negeri 17 Gedong Tataan yaitu dengan menyediakan Kantin Sehat. Kantin sehat adalah unit kegiatan di sekolah yang memberi manfaat bagi kesehatan.
“Karenanya suatu kantin sehat harus menyediakan makanan utama atau ringan yang menyehatkan, yaitu bergizi, higienis dan aman dikonsumsi bagi peserta didik serta warga sekolah lainnya,” ujarnya.
Kantin sehat ini menjadi salah satu program unggulan dari sekolah ini karena sudah direncanakan dan diinginkan sejak lama namun baru terealisir pada awal tahun ajaran baru 2024/2025 ini.
“Karena mewujudkan kantin sehat ini tidak mudah mengingat anak-anak sekolah sekarag lebih menggemari makanan atau jajan yang hanya menarik dari bentuk dan warnanya saja tanpa mengetahui isi kandungan dalam makanan/jajanan tersebut,” lanjutnya.
Tidak bisa dipungkiri jajanan/makanan sekarang adalah banyak mengandung pemanis buatan, pengawet, dan bumbu/saos murahan, serta ciki-ciki.
“Jadi tantangan mewujudkan kantin sehat ini adalah penyediaan makanan yang benar-benar sehat dan mensosialisasikan/mempromosikan makanan sehat kepada siswa dan orang tua,” imbuhnya.
“Kantin sehat ini sekolah bekerja sama dengan salah satu warga masyarakat yang dekat dengan sekolah yaitu Ibu Lisma Septiana, Sebelum membuka kantin sehat, sekolah dalam hal ini kepala sekolah membuat kesepakatan dengan Ibu Lisma tentang makanan/jajanan apa saja yang boleh dijual di sekolah,” timpalnya.
Kepala sekolah mensyaratkan makanan yang dijual tidak mengandung pemanis buatan, tidak menggunakan saos murahan, dan tidak menjual ciki-ciki.
Setiap ada produk baru yang akan dijual ujarnya, Ibu Lisma selalu koordinasi dan izin terlebih dahulu ke pihak sekolah dengan memberikan sampel makanan.
“Jika pihak sekolah setuju baru dijual,” tukasnya.
Kantin sehat sekolah atas permintaan kepala sekolah juga sudah dicek oleh 2 orang petugas dari puskesmas gedong tataan tentang kelayakan makanan yang dijual.
“Dari hasil pantauan selama sebulan ini Alhamdulillah anak-anak suka dengan produk-produk yang dijual di kantin sekolah karena harga nya juga sangat terjangkau yaitu berkisar 500 – 2.000 rupiah,” pungkasnya.
Hal ini tak lepas dari kerjasama antara sekolah dan Ibu Lisma selaku penyedia kantin sehat. Sekolah membantu mempromosikan tentang kantin sehat kepada wali murid dan anak-anak.